Koran Online, SORONG-Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern, masih ada sosok yang memilih menyalurkan kasih dan perhatian melalui langkah kecil namun bermakna. Engeline Kardinal, pemerhati anak sekaligus penggerak sosial di Papua Barat Daya, menjadi contoh nyata bagaimana kepedulian bisa tumbuh dari hati yang tulus.

Melalui kegiatan pelayanan anak di Sekolah Minggu Noach GKI Bethel Doom, Engeline tak hanya sekadar membagikan susu dan kacang hijau kepada anak-anak. Ia menghadirkan nilai-nilai hidup dalam setiap aktivitas sederhana. Dulu, anak-anak berbaris rapi, menunggu giliran dengan sabar. Bagi Engeline, barisan kecil itu bukan hanya antrean untuk mendapatkan makanan bergizi, tetapi juga “kelas kehidupan” tempat anak-anak belajar tentang disiplin, kesabaran, dan rasa syukur.
Kini, cara pelayanan itu berubah. Bersama para relawan, Engeline menyiapkan troli makanan dan berkeliling dari kelas ke kelas. Tidak ada lagi antrean panjang, namun semangat kasih tetap sama menghadirkan senyum, sapaan lembut, dan perhatian yang menumbuhkan hati anak-anak.

“Melayani anak-anak bukan hanya tentang memberi makanan, tetapi tentang menghadirkan kasih lewat tindakan sederhana,” tutur Engeline.Selasa (04/11/25)
Bagi Engeline, setiap gelas susu dan setiap sendok kacang hijau adalah simbol cinta dan harapan untuk masa depan anak-anak Papua Barat Daya. Ia percaya, pelayanan yang dilakukan dengan hati yang tulus akan meninggalkan jejak yang jauh lebih dalam dibanding sekadar bantuan materi.
Gerakan sederhana ini telah menginspirasi banyak pihak di lingkungan gereja dan masyarakat sekitar untuk ikut serta dalam pelayanan sosial bagi anak-anak. Dalam kesempatan itu, Engeline juga menyampaikan apresiasi mendalam kepada para guru Sekolah Minggu dan pelayan Tuhan yang dengan setia telah mendedikasikan diri mereka bagi pekerjaan Tuhan.
“Saya sangat berterima kasih kepada semua guru Sekolah Minggu dan pelayan Tuhan yang dengan tulus mengabdikan waktu, tenaga, dan kasihnya untuk menanamkan nilai-nilai iman kepada anak-anak. Kalian adalah pahlawan kasih yang menabur benih kebaikan di hati generasi penerus,” ungkapnya penuh haru.
Engeline mengajak seluruh pelayan Tuhan untuk terus menjaga semangat pelayanan dengan hati yang bersih dan kasih yang tulus.
“Mari kita terus belajar melayani dengan hati yang penuh kasih,” ajaknya.
“Karena di setiap perhatian kecil yang kita berikan, ada cinta yang menumbuhkan masa depan mereka,” tutup Engeline lembut.(ARY)














































